حيات الدنيا حيات قليلة فلا تلغ حياة أبدية

Jumat, 10 Juni 2016

Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Jaatsiyah ayat 21 sampai dengan 37


Tafsir Jalalain Terjemah Surat Al Jaatsiyah ayat 21 sampai dengan 37

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


===========================


{ أم } بمعنى همزة الإنكار { حسب الذين اجترحوا } اكتسبوا { السيئات } الكفر والمعاصي { أن نجعلهم كالذين آمنوا وعملوا الصالحات سواء } خبر { محياهم ومماتهم } مبتدأ ومعطوف والجملة بدل من الكاف والضميران للكفار المعنى : أحسبوا أن نجعلهم في الآخرة في خير كالمؤمنين أي في رغد من العيش مساو لعيشهم في الدنيا حيث قالوا للمؤمنين : لئن بعثنا لنعطي من الخير مثل ما تعطون قال تعالى على وفق إنكاره بالهمزة : { ساء ما يحكمون } أي ليس الأمر كذلك فهم في الآخرة في العذاب على خلاف عيشهم في الدنيا والمؤمنون في الآخرة في الثواب بعملهم الصالحات في الدنيا من الصلاة والزكاة والصيام وغير ذلك وما مصدريه أي بئس حكما حكمهم هذا

21. (Apakah) lafal Am di sini maknanya sama dengan Hamzah yang menunjukkan makna ingkar (berprasangka orang-orang yang mengerjakan) orang-orang yang melakukan (kejahatan) kekafiran dan kemaksiatan (bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama) lafal Sawaa-an ini menjadi Khabar (antara kehidupan dan kematian mereka?) menjadi Mubtada dan Ma'thuf, sedangkan Jumlah kalimat ini menjadi Badal dari huruf Kaf yang ada pada lafal Kalladziina, dan kedua Dhamirnya kembali kepada orang-orang kafir. Makna ayat, apakah mereka berprasangka bahwasanya Kami menjadikan mereka di akhirat sama dengan orang-orang mukmin, yaitu mereka hidup dalam kesejahteraan yang sama dengan kehidupan mereka sewaktu di dunia. Karena mereka telah mengatakan kepada orang-orang mukmin: "Sungguh jika kami dibangkitkan hidup kembali, niscaya kami akan diberi kebaikan seperti apa yang diberikan kepada kalian." Lalu Allah berfirman menyangkal dugaan mereka sesuai dengan pengertian ingkar yang terkandung di dalam permulaan ayat. (Amat buruklah apa yang mereka sangka itu) maksudnya, perkara yang sebenarnya tidaklah demikian, karena sesungguhnya mereka di akhirat berada di dalam azab, berbeda dengan keadaan kehidupan mereka sewaktu di dunia. Sedangkan orang-orang mukmin di akhirat, mereka mendapatkan pahala yang berlimpah disebabkan amal perbuatan mereka sewaktu di dunia, yaitu berupa amal shalat, amal zakat, amal puasa dan amal-amal lainnya. Huruf Maa pada ayat ini adalah Mashdariyah, yakni, seburuk-buruknya keputusan adalah keputusan mereka itu.

{ وخلق الله السماوات و } خلق { الأرض بالحق } متعلق بخلق ليدل على قدرته ووحدانيته { ولتجزى كل نفس بما كسبت } من المعاصي والطاعات فلا يساوي الكافر المؤمن { وهم لا يظلمون }

22. (Dan Allah menciptakan langit dan) menciptakan (bumi dengan tujuan yang benar) lafal Bil haqqi ber-ta'alluq kepada lafal Khalaqa; penciptaan langit dan bumi itu dimaksud untuk menunjukkan kekuasaan dan keesaan-Nya (dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya) yaitu kemaksiatan dan ketaatan yang dilakukannya, maka tidaklah sama balasan yang diterima orang kafir dan orang mukmin (dan mereka tidak akan dirugikan.)

{ أفرأيت } أخبرني { من اتخذ إلهه هواه } ما يهواه من حجر بعد حجر يراه أحسن { وأضله الله على علم } منه تعالى : أي عالما بأنه من أهل الضلالة قبل خلقه { وختم على سمعه وقلبه } فلم يسمع الهدى ولم يعقله { وجعل على بصره غشاوة } ظلمة فلم يبصر الهدى ويقدر هنا المفعول الثاني لرأيت أيهتدي { فمن يهديه من بعد الله } أي بعد إضلاله إياه أي لا يهتدي { أفلا تذكرون } تتعظون فيه إدغام أحدى التاءين في الذال

23. (Apakah kamu pernah melihat) maksudnya ceritakanlah kepadaku (orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya) maksudnya, yang disukai oleh hawa nafsunya, yaitu batu demi batu ia ganti dengan yang lebih baik sebagai sesembahannya (dan Allah membiarkan-Nya sesat berdasarkan ilmu-Nya) berdasarkan pengetahuan Allah Dengan kata lain Dia telah mengetahui, bahwa orang itu termasuk orang yang disesatkan sebelum ia diciptakan (dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya) maka, karena itu ia tidak dapat mendengar petunjuk dan tidak mau memikirkannya (dan meletakkan tutupan atas penglihatannya) mengambil kegelapan hingga ia tidak dapat melihat petunjuk. Pada ayat ini diperkirakan adanya Maf'ul kedua bagi lafal Ra-ayta, yaitu lafal ayat tadi, yang artinya; apakah ia mendapat petunjuk? (Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah) membiarkannya sesat? Maksudnya, tentu saja ia tidak dapat petunjuk. (Maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?) atau mengapa kalian tidak mau mengambilnya sebagai pelajaran buat kalian. Lafal Tadzakkaruuna asalnya salah satu dari huruf Ta-nya diidgamkan kepada huruf Dzal.

{ وقالوا } أي منكرو البعث { ما هي } أي الحياة { إلا حياتنا } التي في { الدنيا نموت ونحيا } أي يموت بعض ويحيا بعض بأن يولدوا { وما يهلكنا إلا الدهر } أي مرور الزمان قال تعالى : { وما لهم بذلك } المقول { من علم إن } ما { هم إلا يظنون }

24. (Dan mereka berkata) yaitu orang-orang yang ingkar akan adanya hari berbangkit, ("Kehidupan ini) kehidupan yang sebenarnya (tiada lain hanyalah kehidupan kita) yang kita alami (di dunia saja, kita mati dan kita hidup) sebagian dari kita mati kemudian sebagian yang lain hidup karena mereka dilahirkan (dan tiada yang membinasakan kita selain masa") atau berlalunya masa. Lalu Allah berfirman menyangkal perkataan mereka melalui firman-Nya: (dan mereka tidak mempunyai mengenai hal itu) mengenai perkataan mereka yang demikian tadi (pengetahuan sedikit pun, tiada lain) tidak lain (mereka hanyalah menduga-duga saja.)

{ وإذا تتلى عليهم آياتنا } من القرآن الدالة على قدرتنا على البعث { بينات } واضحات حال { ما كان حجتهم إلا أن قالوا ائتوا بآبائنا } أحياء { إن كنتم صادقين } أنا نبعث

25. (Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami) dari Alquran yang menunjukkan akan kekuasaan Kami yang mampu membangkitkan makhluk menjadi hidup kembali (yang jelas) yang keadaannya jelas sekali (tidak ada bantahan mereka selain dari mengatakan, "Datangkanlah nenek moyang kami) dalam keadaan hidup (jika kalian adalah orang-orang yang benar") bahwasanya kami benar-benar akan dibangkitkan menjadi hidup kembali sesudah kami mati.

{ قل الله يحييكم } حين كنتم نطفا { ثم يميتكم ثم يجمعكم } أحياء { إلى يوم القيامة لا ريب } شك { فيه ولكن أكثر الناس } وهم القائلون ما ذكر { لا يعلمون }

26. (Katakanlah, "Allahlah yang menghidupkan kalian) sewaktu kalian masih dalam bentuk air mani (kemudian mematikan kalian, setelah itu mengumpulkan kalian) dalam keadaan hidup (pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya) tidak diragukan lagi kedatangannya (akan tetapi kebanyakan manusia) yang dimaksud adalah mereka yang telah mengatakan apa yang telah disebutkan tadi (tidak mengetahui.")

{ ولله ملك السماوات والأرض ويوم تقوم الساعة } يبدل منه { يومئذ يخسر المبطلون } الكافرون أي يظهر خسرانهم بأن يصيروا إلى النار

27. (Dan hanya kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dan pada hari terjadinya kiamat) kemudian dijelaskan maksud sebenarnya oleh firman berikutnya, yaitu: (akan rugilah pada hari itu orang-orang yang mengerjakan kebatilan) yakni orang-orang kafir. Maksudnya, kerugian mereka akan tampak jelas karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.

{ وترى كل أمة } أي أهل دين { جاثية } على الركب أو مجتمعة { كل أمة تدعى إلى كتابها } كتاب أعمالها ويقال لهم : { اليوم تجزون ما كنتم تعملون } أي جزاءه

28. (Dan pada hari itu kamu lihat tiap-tiap umat) tiap-tiap pemeluk suatu agama (berlutut) mereka berdiri pada lututnya, atau mereka membentuk kumpulan. (Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat kitabnya) untuk melihat catatan amalnya, lalu dikatakan kepada mereka, ("Pada hari ini kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan") sebagai pembalasannya.

{ هذا كتابنا } ديوان الحفظة { ينطق عليكم بالحق إنا كنا نستنسخ } نثبت ونحفظ { ما كنتم تعملون }

29. (Inilah kitab catatan Kami) yakni kitab catatan malaikat pencatat amal perbuatan manusia (yang menuturkan terhadap kalian dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat) menulis dan mengarsipkan (apa yang telah kalian kerjakan.)

{ فأما الذين آمنوا وعملوا الصالحات فيدخلهم ربهم في رحمته } جنته { ذلك هو الفوز المبين } البين الظاهر

30. (Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya) yakni surga-Nya. (Itulah keberuntungan yang nyata) nyata lagi jelas keuntungannya.

{ وأما الذين كفروا } فيقال لهم : { أفلم تكن آياتي } القرآن { تتلى عليكم فاستكبرتم } تكبرتم { وكنتم قوما مجرمين } كافرين

31. (Dan adapun orang-orang yang kafir) dikatakan kepada mereka: ("Maka apakah belum ada ayat-ayat-Ku) yakni Alquran (yang dibacakan kepada kalian lalu kalian menyombongkan diri) bersifat takabur terhadapnya (dan kalian jadi kaum yang berbuat dosa?") jadi orang-orang yang kafir.

{ وإذا قيل } لكم أيها الكفار { إن وعد الله } بالبعث { حق والساعة } بالرفع والنصب { لا ريب } شك { فيها قلتم ما ندري ما الساعة إن } ما { نظن إلا ظنا } قال المبرد : أصله إن نحن إلا نظن ظنا { وما نحن بمستيقنين } أنها آتية

32. (Dan apabila dikatakan) kepada kalian hai orang-orang kafir, ("Sesungguhnya janji Allah itu) mengenai hari berbangkit (adalah benar dan hari kiamat itu) dapat dibaca Was Saa'atu atau Was Saa'ata (tidak ada keraguan) tidak ada keragu-raguan (padanya," niscaya kalian menjawab, "Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, tidak lain) tiada lain (kami hanya menduga-duga saja) menurut Iman Mubarrad, bahwa asal dari lafal In Nazhunnu Illaa Zhannan adalah In Nahnu Illaa Nazhunnu Zhannan, yang artinya: kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja (dan Kami sekali-kali tidak meyakini") bahwa hari kiamat itu benar-benar akan datang.

{ وبدا } ظهر { لهم } في الآخرة { سيئات ما عملوا } في الدنيا أي جزاؤها { وحاق } نزل { بهم ما كانوا به يستهزئون } أي العذاب

33. (Dan nyatalah) jelaslah (bagi mereka) di akhirat nanti (keburukan-keburukan dari apa yang mereka kerjakan) sewaktu di dunia, yang dimaksud adalah pembalasannya (dan menimpalah) turunlah (kepada mereka apa yang mereka selalu memperolok-olokkannya) yaitu, azab yang dahulu mereka selalu memperolok-olokkannya.

{ وقيل اليوم ننساكم } نترككم في النار { كما نسيتم لقاء يومكم هذا } أي تركتم العمل للقائه { ومأواكم النار وما لكم من ناصرين } مانعين منه

34. (Dan dikatakan kepada mereka, "Pada hari ini Kami melupakan kalian) Kami membiarkan kalian berada di dalam neraka (sebagaimana kalian telah melupakan pertemuan dengan hari kalian ini) yaitu kalian tidak mau beramal sebagai bekal untuk menghadapinya (dan tempat tinggal kalian ialah neraka dan kalian sekali-kali tidak memperoleh penolong") yang dapat mencegah diri kalian dari azab neraka.

{ ذلكم بأنكم اتخذتم آيات الله } القرآن { هزوا وغرتكم الحياة الدنيا } حتى قلتم لا بعث ولا حساب { فاليوم لا يخرجون } بالبناء للفاعل وللمفعول { منها } من النار { ولا هم يستعتبون } لا يطلب منهم أن يرضوا ربهم بالتوبة والطاعة لأنها لا تنفع يومئذ

35. (Yang demikian itu, karena sesungguhnya kalian menjadikan ayat-ayat Allah) Alquran (sebagai olok-olokan dan kalian telah ditipu oleh kehidupan dunia) sehingga kalian berani mengatakan bahwa tidak ada hari berbangkit dan tidak ada hari hisab (maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan) dapat dibaca Yukhrajuuna dan Yakhrujuuna, kalau dibaca Yakhrujuuna artinya mereka tidak dapat keluar (daripadanya) dari neraka (dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertobat) tidak dituntut untuk membuat amal keridaan terhadap Rabbnya, yaitu berupa tobat dan ketaatan kepada-Nya, karena pada hari itu hal-hal tersebut sudah tidak bermanfaat lagi.

{ فلله الحمد } الوصف بالجميل على وفاء وعده في المكذبين { رب السماوات ورب الأرض رب العالمين } خالق ما ذكر والعالم ما سوى الله وجمع لاختلاف أنواعه ورب بدل

36. (Maka bagi Allahlah segala puji) sanjungan yang baik atas ketepatan ancaman-Nya terhadap orang-orang yang mendustakan-Nya (Rabb langit dan bumi, Rabb semesta alam) Pencipta hal-hal yang telah disebutkan tadi. Pengertian kata Al-'Aalam adalah semua yang selain Allah, diungkapkan dalam bentuk jamak mengingat jenisnya yang bermacam-macam dan lafal Rabb adalah Badal.

{ وله الكبرياء } العظمة { في السماوات والأرض } حال أي كائنة فيهما { وهو العزيز الحكيم } تقدم

37. (Dan bagi-Nyalah keagungan) kebesaran (di langit dan bumi) lafal Fis Samaawaati Wal Ardhi ini berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan; yakni keagungan yang ada pada keduanya. (Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) sebagaimana yang telah dijelaskan pada penafsiran-penafsiran sebelumnya.

BERSAMBUNG




Back to The Title

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to top